- Jadikan bisnis ini sebagai bagian dari bisnis kerakyatan: Penciptaan lapangan melalui pengangkatan pegawai, jual beli ternak, rumput, garapan lahan dll menjadikan bisnis kita sebagai Sarana Ibadah dan Corporate Social Responsibilty.
- Pengelolaan secara modern, berorientasi pasar akan mengangkat citra petani Indonesia sejajar dengan petani Thailand, Malaysia dan Viet Nam yang saat ini menuju klas dunia.
- Petani, harus mempunyai ketekunan dan kesabaran. Saat ini kondisi petani sudah banyak yang kapok sehingga lebih memilih profesi buruh dikota. Justru ini peluang untuk mengajak mereka menjadi petani tangguh penuh harapan.
- Kondisikan kebun tidak eksklusif, penduduk desa bukan musuh kita yang harus dicurigai, malah mereka adalah calon patner kita walaupun kita perlu membinanya terlebih dahulu.
- Jangan menilai bisnis kerakyatan ini hanya dengan indikator indikator keekonomian semata, karena pola pikir kita bukan ingin jadi milyader tetapi bagaimana mengisi waktu setelah purna bakti jadi lebih bermamfaat.
- Jangan segan untuk belajar, agrobisnis adalah bisnis serius perlu ketekunan dan inovasi baru agar tidak ditinggalkan pasar.
- Perlu terjun langsung, libatkan keluarga dan profesional agar lebih intensif. Kegagalan masyarakat kota dibidang agrobisnis karena pengendalian dilaksanakan hanya dari jarak jauh. Tidak effektif dan sangat rawan.
- Jadikan seluruh pegawai kebun menjadi tenaga terampil, akhli dan loyal. Ikutkan mereka mengikuti kursus kursus dan pelatihan yang menunjang kegiatan kebun.